TIMIKA, Dinas Pendidikan Mimika diminta bergerak cepat, agar dapat memacu sekolah-sekolah dalam menerapkan kurikulum Merdeka Belajar Kementrian Pendidikan.
“Ibarat ponsel, casing boleh beda namun mesin di dalam dan fungsinya tetap sama. Paling beda fitur. Demikian juga meski kurikulum berganti-ganti namun pola pembelajaran masih sama,”ujar Anggota Komisi C DPRD Mimika, Yulian Solossa, Jumat lalu (21/05/2022).
Dia mengatakan bahwa semua jenjang pendidikan harus mengikuti proses pembelajara Merdeka Belajar itu dan tidak bisa melawan.
Dia juga meminta, agar dinas turun lapangan bersama orang tua dalam menghadapi ujian sekolah SD.
“Jadi semua anak harus ujian dan harus bisa lulus lalu melanjutkan pendidikan ke SMP dan selanjutnya dan semua sudah tahu baca dan tulis,”ujarnya.
Dengan begitu ke depan lanjut Yulian, anak bisa melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
“Karena anggaran sudah ada. Dan selama ini anggaran pendidikan dan kesehatan kami tidak ganggu namun ketika diajukan, kami tinggal ketok palu meski jumlahnya besar,”paparnya.
Untuk itu dia meminta agar dinas menjaga mutu pendidikan di Mimika. Juga kolaborasi antara dinas dan para kepala sekolah harus mantap.
“Jangan kayak di SD Negeri Amamapare. Gedung sudah mantap tapi guru-guru tak ada. Papan-papan statistik juga tidak ada. Nah jangan sampai sekolah lain juga ada. Kepala sekolah saja tidak ada,”tandasnya.
Terkait adanya siswa yang belum tuntas 3M, menurutnya menjadi tugas pemerintah lewat dinaa teknis.
“Dinas harus sediakan sarana dan prasarana, SDM dan semua harus disediakan. Karena itu sudah tugas mulia yang harus dihadapi oleh dinas,”imbuhnya. (Humas)