Komisi C DPRD Kabupaten Mimika Minta Warga Atuka Jaga Aset Distrik

Komisi C DPRD Kabupaten Mimika Minta Warga Atuka Jaga Aset Distrik

ATUKA– Komisi C DPRD menggelar pertemuan dengan warga Atuka di Balai Kampung Atuka. Dipimpin Ketua Komisi C DPRD Mimika, Elminus Mom didampingi Yulian Solossa, Yan Sampe Rumengan, Leonard Kocu, Samuel Bunai dan Amandus Gwijangge.

Yulian mengatakan, pihaknya sudah menampung usulan dan masukan dari bidang pendidikan, seperti asrama dan kebutuhan lain di Atuka.
“Kami sudah datang lihat tidak cuma dengar. Kami juga ikut pantau kesehatan dan infrastruktur,”ujar Yulian Solossa.

Elminus Mom mengatakan, pihaknya sudah melihat sekolah dan semua kebutuhan di Kampung Atuka yang terdiri dari
1 kampung 5 RT dan 4 kepala dusun.
“Sampaikan usulan-usulan. Mana yang belum didorong atau yang belum silahkan disampaikan,”jelas Elminus. Kepala Kampung Atuka, Arnoldus mengatakan, kenaikan harga BBM bikin kaki pendek.

“Kita punya pengharapan hanya dari pengusaha lokal. Harga BBM naik harus ada surat dan stok terbatas. Sehingga minyak bisa digunakan untuk mencari ikan sebagai mata pencaharian,”ujar Arnoldus.
Juga agar sekolah negeri dan swasta bisa berjalan seiring.

“Jika ada bantuan makanan di sekolah negeri swasta juga bisa dapat, karena mereka juga anak-anak negeri bukan dari anak mana,”jelas Arnoldus.

Tahun 2021 ada MCK dibangun oleh DPUPR Mimika. “Tapi ada anak-anak nakal dan rusak sehingga tidak bisa digunakan lagi dari dana desa. Juga ada rumah singgah dan pagar.

Elminus soal sekolah swasta dan negeri menyetujuinya. Juga bangunan agar dijaga sehingga bisa digunakan.

“Mimika besar sehingga pemerintah tidak bisa langsung dibangun. Ini masih bangunan zaman Pak Klemen. Apa yang ada jaga dan pelihara baik-baik. Ada kerusakan bisa usulkan direhab. Aset dibangun untuk guru dan kesehatan serta infrastruktur dijaga baik. Karena pemerintah juga perhatikan daerah lain. Dana desa bisa gunakan untuk beli seng pasti bisa dan bukan temuan. Pemkam perpanjangan tangan pemerintah. Sehingga kesejahteraan masyarakat bisa meningkat,” kata Elminus.

Leonardus Kocu mengatakan, dana desa Rp 2 miliar lebih. Sudah lihat kondisi juga soal pelabuhan. Fasilitas lain ada tapi fasilitas dermaga di pelabuhan tidak ada.

“Komunikasikan dan ajukan ke distrik. Pelabuhan penting untuk mobilitas masyarakat. Juga jembatan akses ke Puskesmas bisa dibangun. Kampung Atuka bisa dimekarkan menjadi 3 kampung,”tambahnya.

Sambung Arnoldus, pihaknya akan membangun bronjong 300 meter untuk menahan abrasi laut karena sudah dijawab. Juga pembangunan jembatan yang hilang akibat Badai Rob.

“Karena yang bekerja adalah warga kampung, jadi selesai atau bagus tidaknya gak masalah karena kita tidak gunakan kontraktor namun masyarakat sendiri,” tuturnya.

Pelabuhan distrik dan jembatan menurutnya sangat penting. Jembatan senilai Rp 220 dan Rp 75 juta akan dibangun. Juga perbaikan rumah.
Sedangkan Samuel Bunai mengatakan, pihaknya melihat realita di lapangan apa yang dialami masyarakat. Saat Musrenbang banyak diusulkan namun banyak dipotong.

“Makanya kami turun untuk melihat dan akan kami usulkan dalam APBD tahun depan,”jelasnya. Yan Sampe Rumengan mengatakan, banyak perkembangan pembangunan. SD negeri miliki 80 orang siswa namun tidak miliki gedung.

“Masalah tanah sering jadi kendala. Makanya semua harus sehati. Dukung anak-anak sekolah sehingga bisa memimpin daerah sendiri,” ujar Yan yang sudah 31 tahun tinggal di Mimika.

Yulian Solossa menambahkan, agar semua bangunan dijaga dengan baik.
Juga soal pemekaran Papua Tengah sehingga ke depan pengembangan daerah semakin baik.

“Kami datang mendengar. Nanti di APBD Perubahan dan APBD induk akan kita perjuangkan,”tegas Yulian.
Pertemuan diakhiri dengan ramah tamah dan foto bersama. (Humas)

Kunjungan Kerja