TIMIKA – Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Mimika sangat prihatin dengan kondisi Jembatan Penghubung dari pemukiman masyarakat menuju Puskesmas Atuka, distrik Mimika Tengah yang kondisinya rusak parah saat melakukan pengawasan dipesisir Mimika, Jumat (22/4/2022).
Rombongan komisi A DPRD Mimika dalam kegiatan pengawasan di Kampung Atuka dipimpin oleh Daud Bunga,SH selaku Ketua Komisi bersama sejumlah anggota Komisi A lainnya diantaranya, H. Iwan Anwar,SH,MH, Miller Kogoya,S.Sos, Thobias Maturbongs, Reddy Wijaya, Yustina Timang,SE dan Lexy Alex Linturan melihat secara langsung kondisi jembatan penghubung yang kondisinya rusak parah namun saja masih dimanfaatkan warga dan petugas kesehatan.
Dari pantauan langsung bahwa kondisi jembatan penghubung yang panjangnya sekitar 100 an meter lebih ini dengan kondisi lantai jembatan dimana papanya sudah tidak utuh alias jarang jarang, beberapa tiang penyangganya sudah lapuk dan rusak serta palang palangnya yang sudah banyak yang tidak ada.
Sejumlah anggota DPRD Komisi A melihat secara dekat dan bahkan melewati jembatan penghubung tersebut dengan berhati hati, sesekali anggota dewan yang melintas nyaris terjatuh. Walaupun cukup memakan waktu melintasi jembatan tersebut, Ketua Komisi A Daud Bunga dan sejumlah anggota dewan akhirnya tiba di Puskesmas Atuka dan menemui para petugas medis.
Kepala urusan Kampung (Kaur) Kampung Atuka, Dominikus Sukadi mengaku jembatan penghubung ini sudah cukup lama mengalami kerusakan dan akibatnya banyak warga dan petugas kesehatan yang enggan melewati jembatan tersebut dan harus melewati lumpur dan genangan air laut.
“Jembatan penghubung kondisinya sudah sangat parah dan sangat berbahaya bagi keselamatan warga, namun mau tidak mau tetap saja warga dengan inisiatif sendiri menambal papan atau kayu yang rusak agar bisa dilewati. Ini sangat berbahaya bagi keselamatan, dan sudah pernah ada warga yang terjatuh. Mohon ini bisa menjadi perhatian DPRD dan pemerintah,”cetus Domy.
Menurut Domy, selain jembatan penghubung ke Puskesmas ada juga jembatan penghubung lainnya yang kondisinya juga sama, namun beberapa waktu lalu putra putri anak cucu perintis secara gotong royong membangun jembatan penghubung dari RT satu ke RT lainnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Kampung Atuka, Arnoldus Natikapereyau bahwa dengan kondisi jembatan penghubung yang rusak seperti saat ini sangat mengganggu aktifitas warga dan petugas kesehatan dalam melayani masyarakat.
“Akibat rusaknya jembatan penghubung ini sangat berdampak pada aktifitas sehari hari warga dan lebih khusus petugas kesehatan, tidak dibayangkan bagaimana kalau ada warga yang sakit butuh pertolongan medis. Dengan kondisi jembatan seperti ini sangat berbahaya, cukup menghambat dalam pelayanan kesehatan. Memang ada alternative jembatan penghubung lainnya namun harus menempuh jarak yang cukup jauh, kami berharap jembatan penghubung ini bisa dibangun dalam tahun ini,”pinta Arnoldus.
Ketua Komisi A DPRD Mimika, Daud Bunga,SH setelah meliht secara langsung dan melewati jembatan penghubung tersebut mengaku hasil pengawasan dengan melihat kondisi jembatan penghubung yang rusak ini akan menjadi atensi untuk nanti dilaporkan kepada pimpinan dan selanjutnya perlu didorong untuk masuk dalam program prioritas.
“Memang kondisi jembatan penghubung menuju Puskesmas Atuka ini sudah sangat memprihatinkan, hampir seluruh bagian rusak parah. Mulai dari lantai jembatan yang papannya sudah tidak utuh, beberapa tiang dan palangnya sudah lapuk dan bahkan hilang. Ini menjadi hal urgent untuk menjadi prioritas, hasil temuan ini kami akan dorong di OPD tehnis,”tegas Daud Bunga,SH disela sela meninjau jembatan penghubung di Kampung Atuka, Jumat (22/4/2022).
Anggota Komisi A lainnya, Lexy Linturan meminta kepada pemerintah daerah untuk segera mengusulkan anggaran pembangunan jembatan penghubung yang baru, sebab kondisi jembatan yang saat ini sudah rusak parah dan berbahaya bagi keselamatan warga.
“Dari hasil apa yang kami lihat saat ini khususnya jembatan penghubung di kampung Atuka akan menjadi prioritas dewan agar bisa diakomodir dalam APBD Mimika, kita tidak biasa biarkan kondisi seperti ini. Harus dibangun baru, karena kondisi jembatan sudah tidak layak lagi untuk dilalui oleh warga,”tegas Lexy Linturan. (Humas)