Anggota DPRD Mimika dari Komisi A, Thobias Albert Maturbongs/Foto : husyen opa
TIMIKA – Sebagaimana hasil rapat Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kabupaten Mimika yang akan mengusulkan Tiga Ranperda Inisiatif dewan, dimana salah satunya adalah Ranperda soal perlindungan Cagar Budaya, anggota DPRD Mimika, Thobias Alberth Maturbongs berharap nantinya Pemkab Mimika dapat membangun sebuah Moseum untuk menyimpan segala peninggalan-peninggalan bersejarah dan berbagai peninggalan senin dan budaya dari Suku Amungme dan Kamoro.
Hal tersebut disampaikan oleh anggota DPRD Mimika dari Fraksi PDI Perjuangan dari Daerah Pemilihan 6 Kabupaten Mimika, Thobias Alberth Maturbongs kepada wartawan di kantor DPRD Mimika, Selasa (1/8/2023).
Thobias Maturbongs mengatakan bahwa, banyak sejarah peningkatan Belanda yang bisa dimuseumkan, seperti meriam, panser di dalam kampung Kekwa, berbagai sejarah masuknya misi pelayanan Khatolik dan Islam di Kokonao serta sejarah yang ada di Agimuga dan berbagai peninggalan sejarah di kabupaten Mimika.
“Kalau kita lihat sekarang meriam yang nyaris tenggelam, alat perang seperti panser dan Bandara Belanda di Kampung Timika Pantai, penyebaran masuknya missioner dan berdirinya masjid tertua di Kokonao sudah tenggelam, banyak sejarah yang terdapat dipesisir, yang perlu dilestarikan,”ungkap Thobias.
Menurut Thobias, banyak sejarah yang diabadikan melalaui foto, yang kemudian dapat dipasang dan dipajang museum,
“Orang pasti lupa jika di Kokonau juga ada masjid tertua , dan gereja khatolik pertama. Memang banyak hal yang bisa kita tampilkan nanti jika Mimika memiliki museum, agar nanti anak cucu atau generasi penerus dapat mengetahui sejarah”katanya.
Sebab dahulu kata Thobias, Salah satu contoh di kampung Kekwa terdapat lima meriam, namun seiring berjalan waktu tiga meriam hilang dan pada tahun 1960, tertinggal dua meriam , satu meriam diletakan menghadap ke Kokonau dan satunya lagi menghadap ke Australia.
“Dua meriam itu, berada di dalam laut, namun bila air laut surut, meriam akan muncul di permukaan, tetapi saat ini, hanya satu saja yang terlihat, satunya lagi, tenggelam. Jadi sebenarnya jika dikumpulkan Mimika memiliki peninggalan penjajahan yang sangat banyak, bahkan kita pun memiliki bangkai pesawat di Kekwa, karena dulunya ada Airport pertama yang dibangun tentara Jepang,”jelas Thobias
Bahkan landasan pesawat di kampung Kekwa, menjadi sejarah bagi PT Freeport Indonesia
“Dahulu PT FI gunakan Airport di Kekwa untuk transportasi, pesawat mendatangkan karyawan, untuk membawa material, sampai ada porsite. Barulah transportasi Freeport pindah ke Porsite,”tuturnya
Semua sejarah Papua berupa dokumen foto, terpasang di museum di Belanda.
“Kita bisa mengambil atau mengduplikat kembali dokumen di Belanda untuk dipajang di Mimika, agar anak-anak generasi mendatang bisa melihat dan tahu sejarah Mimika masa lampau,”ucapnya. (humas)